PERTUMBUHAN
EKONOMI
PENGERTIAN
Pertumbuhan ekonomi adalah
proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi
dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
MANFAAT PERTUMBUHAN EKONOMI
·
Laju pertumbuhannya untuk
mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya
dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin
meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat
kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
·
Sebagai
dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan
pembangunan nasional atau sektoral dan regional.
·
Sebagai dasar penentuan
prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga
internasional lainnya.
·
Sebagai
dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan
untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga
kerja dan modal).
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Teori ini
dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
Menurut Werner
Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
v Masa perekonomian tertutup
Pada masa ini,
semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga
tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki
ciri-ciri:
1.
Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri
2.
Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai
konsumen
3.
Belum ada pertukaran barang dan jasa
v Masa kerajinan dan pertukangan
Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Peningkatan kebutuhan
tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang
sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan
pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum
didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling
memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri
sebagai berikut:
·
Meningkatnya kebutuhan manusia
·
Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian
·
Timbulnya pertukaran barang dan jasa
·
Pertukaran belum didasari profit motive
v Masa kapitalis
Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan
usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang
dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya,
tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis
menjadi empat masa sebagai berikut:
1.
Tingkat prakapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
a)
Kehidupan masyarakat masih statis
b)
Bersifat kekeluargaan
c)
Bertumpu pada sektor pertanian
d)
Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri
e)
Hidup secara berkelompok
2.
Tingkat kapitalis
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
a)
Kehidupan masyarakat sudah dinamis
b)
Bersifat individual
c)
Adanya pembagian pekerjaan
d)
Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan
3.
Tingkat kapitalisme raya
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:
a)
Usahanya semata-mata mencari keuntungan
b)
Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi
c)
Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern
d)
Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli
e)
Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan
dan
buruh
4.
Tingkat kapitalisme akhir
Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :
a)
Munculnya aliran sosialisme
b)
Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi
c)
Mengutamakan kepentingan bersama
Menurut
Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat
tahap sebagai berikut:
1.
Masa berburu dan pengembaraan
2.
Masa beternak dan bertani
3.
Masa bertani dan kerajinan
4.
Masa kerajinan, industri, perdagangan
Menurut Karl
Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat
tingkatan sebagai berikut:
1.
Masa rumah tangga tertutup
2.
Rumah tangga kota
3.
Rumah tangga bangsa
4.
Rumah tangga dunia
W.W.Rostow
mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The
Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi
menjadi 5 (lima) sebagai berikut:
v Masyarakat Tradisional (The Traditional Society)
1.
Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur
pekembangan
2.
Belum ada ilmu
pengetahuan dan teknologi modern
3.
Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang
dapat dicapai
v Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for
take off)
1. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi.
2. Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun
di bidang industri.
v Periode Lepas Landas (The take off)
1.
Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk
emndobrak penghalang
penghalang pada pertumbuhan yang berkelanjutan.
2.
Kekuatan-kekuatan yang dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi diperluas
3.
Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi
dapat meningkat
4.
Investasi efektif serta tabungan yang bersifat
produktif meningkat atau lebih
dari jumlah pendapatan nasional.
5.
Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan
industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.
v Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity)
- Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.
- Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat.
- Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk
- Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri.
- Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern
v Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)
- Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasa-jasa.
- Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan.
- Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi.
- Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi
Teori Klasik
dan Neo Klasik
- Teori Klasik
1.
Adam Smith
Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu
pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka akan
terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam
bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of
Nations.
Ricardo berpendapat bahwa faktor
pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada
suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan tenaga
kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat
digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan
mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini dituangkan
dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation.
- Teori Neoklasik
1.
Robert Solow
Robert Solow berpendapat bahwa
pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia,
akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun
pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh
karenanya, menurut Robert Solow pertambahan penduduk harus dimanfaatkan sebagai
sumber daya yang positif. b. Harrord Domar Teori ini beranggapan bahwa modal
harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi
oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang
pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
adalah:
- Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan
ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor
terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan
tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan
memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
- Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada
sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian,
sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi,
apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola
sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya
kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan
laut.
- Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola
kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin
canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian
aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada
percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
- Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap
pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai
pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi
penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya
sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya
yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois,
boros, KKN, dan sebagainya.
- Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah
SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang
modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi
karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.